Selasa, 27 Januari 2015

Hidup

Setelah sekian lama tidak bersua, aku memutuskan untuk menulisnya disini. Dengan beberapa blog berbeda. Aku tetap mempelajari beberapa banyak arti dalam sudut pandang yang lebih meluas, meski belum bisa dikatakan cukup baik dan dewasa.
Gejolak yang ada masih menuntutuku untuk bertingkah sesuai dengan usiaku, menikmati setiap detik yang tak akan pernah bisa aku ulang dua kali.
Ya, detik. Hanya sekedar detik, sebegitu besar pula perannya dalam hidup.
Barang satu detik, satu nyawa melayang. Barang satu detik, kehidupan tercipta.
Semua bergantung pada itu semua, dan jangan pernah mengaggap remeh semua hal.

Semua hal berarti, dan kita harus yang melibatkan senyuman dan hati agar kelak berfungsi.
Ah bicara soal hati, kadang rumit sekali mengerti nya. Meski letaknya sendiri tak tepat ada di organ tubuh terbesar milik manusia itu. Hati menjadi tombak bermakna dibalik logika.
Sebenarnya, bila tidak mengingat ini bukan blog umum-ku, pastilah sudah ku curhatkan.

Sayangnya disini aku hanya akan memaparkan beberapa hal dan fakta.
Fakta tentang betapa zaman kian berubah, dan bahkan aku merasa tidak dirancang untuk abad ini.
Bukan, bukan karena teknologi yang ada, aku cukup berkembang pesat disana tetapi soal moral bangsa.
Bangsa yang semakin kehilangan, pantaslah dibilang bahwa sebentar lagi kiamat akan mendekat.
Bukan, itu bukan poin aku menulis dalam hidup ini.

Aku sedang mempelajari hal-hal sederhana yang sulit saat ini, seperti misalnya untuk dua hal sederhana yang seharusnya manusia sering-sering lakukan.
Pertama, Berfikir positif dan kedua, berfikir selayaknya orang lain berfikir.
Itu sederhana bukan? Sangat bahkan.
Kalian hanya perlu berfikir hal baik dan mencoba berfikir soal merasa bagaimana atau apa yang terjadi bila kita orang tersebut.

Hal ini membawaku pada dimensi dimensi baru yang lucu, menjadikanku semakin diam.
Sedikit banyak aku mengerti, usaha, dan doa rasanya masih kurang. Atau mungkin karena aku kurang banyak berdoa?
Baiklah, benar. Aku kembali sedikit menyimpang, seperti kataku tadi memuaskan kebiasanku sebagai anak kecil yang ingin tahu, sebenarnya tidak bisa dibilang anak kecil lagi.
Ah ya, selain itu, aku akan sangat tega bila mengemukakan hal ini.

Bagiku, bagaimanapun bentuknya, Dunia ini hanya permainan, akan berakhir ditamatan kematian.
Lalu kita kembali pada sang penciptaan, boleh percaya atau tidak, ini bukan soal apa pedulimu denganku? Tidak. Aku sama sekali tidak mencoba peduli, meski sering kali aku cenderung peduli pada mereka yang tak berbelas asih pada diriku sendiri.

Aku hanya mencoba mengingatkan, tanpa menegur. Jadi jangan tersinggung, karena ketika kalian melihat keatas, kalian tidak pernah tahu isinya, karena kalian tak pernah mengarunginya sendiri.
Jadi percaya sajalah bahwa ada kekuatan diatas sana.

Sebenarnya baru sedikit bekal yang ku bawa, tetapi sedikit ini akan membawaku pada hal-hal lainnya. Mungkin seperti sang Budha yang kelak meninggalkan napsu duniawinya. Aku tak berharap sampai seperti itu. Lebih baik sedikit dari itu, karena bila aku kehilangan itu semua, hidup ini sama saja berakhir.

Sederhana,- Hidup ini sempurna bila kita terbiasa dengan rasa yang tak pernah kau rasakan sebelumnya. itu Makna Hidupku, jadi jangan pernah takut.
Aku percaya, tak ada orang yang jatuh ke lubang yang benar-benar sama,- karena ia belajar. Pasti ada hal lain, benar bodoh kalau ia melakukan semuanya dengan sama. Tetapi tentu tidak mungkin, karena waktupun berjalan dengan detik yang berbeda.

Selamat Siang! Nikmati harimu kawan, hidup selagi nafas dibagikan Tuhan secara kasih sayangNya. 

Kamis, 14 Agustus 2014

Jangan ragu.

Kali ini aku akan menyampaikan. Kembali dan Mengulang hal paling kalian sering ketahui dan dengar tetapi abaikan dan lupakan. Hingga kalian terjebak dan tersesat padahal hanya pada hal yang sama, karena kalian terlalu lalai. Ini tidak hanya berkerja pada aspek ini saja melainkan pada semua hal.

Dulu aku suka memisahkan diri antara otak dan hati. Mereka terlalu bertolak belakang. Tetapi kelamaan kedewasaan mengajarkan aku bahwa sebenarnya mereka tak bisa dibiarkan terpisah.

Tanpa Hati kamu akan salah dan tanpa otak kamu pun akan salah. Itulah mengapa kita diciptakan oleh keduanya. Ditambah nafsu agar kita dapat berusaha dan berupaya.

Hati. Dengarkan ia, karena bila kamu lupa mendengarkannya kamu akan merasa ada sesuatu yang hilang. Selalu. Tanpa mendengarkannya kita tak akan bisa benar-benar tenang dan puas akan segala hal. Otak. Otak tak bisa membuat kita berhenti dan merasa cukup. Tetapi tanpa Otak itu kita tidak akan sadar kapan kita telah berbuat bodoh dan seharusnya berhenti.

Mereka pasangan. Pasangan paling harus kalian pelajari agar kalian dapat mempelajari Cinta untuk Cinta antara kalian dengan Pasangan Kalian nanti. Hal-hal sederhana yang bila dijalani akan mudah tetapi kadang harus dimengerti dulu agar tak salah.

Tetapi nikmati. Hidup itu untuk dinikmati, setiap liku dan langkahnya pasti akan ada hal yang membawa kita kepada hal-hal tak terduga. Nikmati saja karena hidup hanya sekali dan sementara. Jangan membuat itu sia-sia. Ingat, apapun kata hati meski kadang ada yang menolak,  cobalah dengar dan mengerti gabungkan dengan Otak agar tak tersesat terlalu jauh karena kadang kita salah membedakan suara hati dan suara lainnya.

Otak adalah sahabat baik Hati. Begitupula Hati adalah sahabat baik Otak.

Jangan selamanya mendengarkan omongan orang lain dan mengambil kesimpulan tanpa berfikir ulang, sungguh kalian akan menyesalinya. Jangan biarkan lenaan membawa kalian pada jangan tak benar karena semua akan dipertanggung jawabkan.

Currently

Mungkin sebentar lagi ini akan kembali menjadi blog curhatan hati yang gamang -galau- bimbang- tersakiti. Haha.

Tak ada hal lain yang bisa ku katakan selain merelakan dia. Cukup.
Sudah memang rumus hidup itu tak boleh diabaikan tetapi jangan selalu dengar apa kata mereka.
Kenapa? Karena percayalah pada hatimu sendiri dan berfikirlah.
Jujur saja tak mengapa itu selalu lebih baik dari pada kau membuat-buat segalanya.
Lalu apa?

Ah ya, lagu yang akhir-akhir ini pas untukku.
Rosa -Tega
The Triangle How could you
terakhir tetapi memang benar
I need your love.

Well, meski aku butuh cinta kamu, tetapi aku lebih butuh bebas dari semua bayang akan kamu.
Aku terlalu banyak membiarkan hati ini tersakiti dan dicampur aduki oleh rasa. Rasa yang membuat aku melupakan kalau seharusnya aku mencintai diriku sendiri.

Baiklah. Mungkin kita kembali pada harkat yang sebenar-benarnya sebelum kita bisa melangkah <3

Jumat, 08 Agustus 2014

Kalian tahu? Gila!

Aku merasa amat sangat bodoh saat ini. Sungguh. Hatiku tidak membenci. Tidak. Mencoba tidak lebih tepatnya tetapi aku selama ini terjebak dalam satu ruang kebodohan tanpa batas. 
Hal paling biasa yang terjadi tetapi ini sungguh-sungguh terjadi. Aku malas. Aku terlalu malas untuk mengerti hal seperti ini. 
Kalian tahu? Lelah dibohongi. Harusnya aku memang tidak menggunakan hatiku, aku kecewa. Aku kecewa pada hal yang ku sayang dan banggakan. Hal yang merenggut hampir semua perhatianku. Aku ditipu dengan jelas dan aku lebih bodoh lagi karena baru menyadarinya setelah seseorang mengatakannya dengan jelas padaku.
Aku bodoh.
Oh ya tentu saja. Masih terlalu polos.
Pemula dan percaya.
Kegilaan fiktif akan hal-hal tak berdimensi.

Aku baru sadar, harusnya aku lebih cermat dan dini.
Seperti aku biasanya yang tanpa hati.
Tak terlalu penasaran. Ya, penasaran yang membawaku kembali pada hujung perapian.
Perberhentian terakhir.
Sebuah jurang.
Tetapi aku terlalu sayang, aku tak bisa menyakitinya.
Aku hanya membiarkannya dengan doa, Tuhan tahu apa yang terbaik untuknya.
Luka ini perih karena semua yang ia katakan berbalik menyerang.
Persetan dengan kebenaran yang kau sendiri campakan.
Jujur.
Percaya.
Itu tak pernah ada.
Hanyalah ucapan para pembual.
Karena mereka tak pernah menyentuhnya.
Aku rehat. Aku berhenti.
Menunggu yang tak tergapai lebih baik dibanding menunggu bajiangn ulung yang berpesta.
Aku sudah cukup. Selesai. Terimakasih.
Cinta? Kosa kata tak bermakna kini. Hanya suatu kenikmatan dusta.

Rabu, 06 Agustus 2014

Perhatikan Musuhmu

Selamat malam.

Entahlah aku berfikir sejenak. Kebosanan ini membuatku jenuh dan berfikir. Sebenarnya apakah kita butuh musuh?
Dan bila butuh musuh yang bagaimana yang harus kalian butuhkan?

Musuh kau anggap, tetapi ternyata dia diam-diam selalu mendoakan kebahagiaanmu?
Musuh yang aku benci dan kau caci, tetapi dialah yang selalu berdoa untuk keberhasilanmu?
Musuh yang kau tak ingin lihat, tetapi dialah yang selalu berharap bisa melihat senyum ceriamu?

Kadang, musuh itulah sebenarnya malaikat untuk kita. Sedangkan orang yang kita selalu anggap, teman atau Sahabat malah sebenarnya musuh yang diam.

Tetapi berbicara kejam dibaliknya.

Hebatnya, hampir 78 % manusia tidak menyadarinya dan 17% tidak mau tahu. 
Yang mereka tahu, mereka bisa bersenang-senang sebanyak-banyaknya bersama, tetapi lupa bila jatuh mereka ditinggal.
Jadi sebenarnya bagaimana musuh yang kita butuhkan? Bagaimana sahabat yang kita cari?

Yang bisa menerima kita apa adanya?

Salah besar.
Sangat salah.
Tidak benar karena berarti, ia tidak akan membawamu pada kebaikan dan perubahan.

Karena sahabat dan musuh yang baik adalah mereka yang menjadikan kamu mengerti dan belajar. Berfikir dan menelaah sebenarnya apa yang kalian butuh dan inginkan. Karena musuh yang baik adalah musuh yang tersenyum dan membuatmu sadar. 


Tetapi benarkah itu? Bagaimana menurutmu?

Senin, 04 Agustus 2014

Aku tidak mengerti

Aku sama sekali tidak mengerti apa yang ku rasakan. Semuanya sangat tidak masuk akal. Ya, karena itu kamu menggunakan hati. Tak ada yang benar-benar sesuai akal dan jalan manusia bila kita menggunakan otak. Aku kerap heran, apa yang sebenarnya terjadi padaku.
Ia membenciku sangat. Tetapi aku masih bisa begitu menyayanginya dan ingin ia berbahagia. Alasan ia membenciku? Tak butuh alasan untuk Benci dan Cinta. Keduanya adalah Hitam dan Putih, Yin dan Yang. Selalu bersamaan dan bersatu. Flavor -Rasa

Aku pagi ini terbangun dengan ingatan akan kemarin Senin dan Minggu. 
Minggu ia datang marah padaku, dan memintaku -lagi- pergi menjauh dari hidupnya. Aku sudah melakukan itu, hanya bercakap dengan adiknya, bukan dirinya? Tetapi setelah aku mendiskusikan dengan Si Mata Hitam  ia mengatakan hal sederhana yang lagi-lagi memukulku.

Seperti kamu, tidak ingin orang yang kamu benci mendekati orang yang kamu sayangi.
Baiklah, aku terdiam. Tak perlu ada pertanyaan lagi. Membiarkan mereka menjaga orang yang mereka sayangi adalah hal sulit.

Selanjutkan adalah perubahan, manusia dan hatinya adalah hal yang selalu berubah-ubah, hal ini selalu berbanding lurus dengan Sang Waktu. Jadi tak aneh bila semua atau hal yang sama, ditempat yang sama, dengan orang yang sama, bisa memiliki hal berbeda.


Rasanya ingin bilang, maka dari itu janganlah percaya dengan siapapun. Tetapi itu sangat melanggar sebuah kalimat menarik ; Bila kamu Tidak Percaya, bagaimana kamu mendapatkannya.

Itu sangat benar.

Jadi semua memiliki kesempatan dan selalu ada kesempatan, hanya bagaimana kita berfikir pintar serta cerdas dalam setiap kesempatanya saja.

Selanjutnya, ingatkan aku hal-hal yang perlu ku tulis. Kadang alurnya aneh. 
Bila aku ingin menulis sesuatu, aku kadang lupa. Bila aku melajutkan sesuai alur, yang sedang ingin ku tulis =yang datang secara tiba-tiba, akan hilang dan bila aku menulis yang datang tiba-tiba, aku malah lupa apa yang ingin aku tulis sesuai alur.


Bodoh. 

Ah ya, aku bermimpi lagi malam ini tentang dia. Sungguh aku lelah dan aku tak mengerti. Aku ingin diapun sama berhentinya denganku. Sama-sama keluar dari semua ingatan atau memori, tetapi bila aku menekan itu pergi ia semakin tak mau. Jadi aku harus membiarkannya berkeliaran disana sampai ada yang bisa memberikan kenangan-kenangan baru. Menyedihkan.

Semua tentang rasa itu begitu rumit ya, aku malas bermain dengan mereka. Tapi yang aku tahu, dengan rasa kita merasa hidup dan kita tak akan menjadi hidup tanpa rasa. Sebenarnya bukan ini, aku ingin bertanya tentang oh bagaimana menyebalkannya memiliki rasa yang seperti ini.

Kamu menyayanginya secara tulus tetapi ia membencimu dan berfikir negatif akanmu -dan itu yang hampir selalu terjadi padaku. Lalu kamu ingin tak lagi bisa menyayanginya tetapi kamu sadar bahwa kamu terlalu setia untuk tidak mencintai seseorang.
Menyiksa tetapi itulah, keSetian kadang disia-siakan oleh orang. Ingat saja, karma selalu bisa mengetuk setiap pintu.

















Minggu, 03 Agustus 2014

Percayakah?

Apa makna Cinta untukmu, apa makna kata itu? Aku pernah membuat esai sebelumnya tentang hal itu untuk bahan ujian. Tidak buruk nilainya. Tetapi itu hanya sekedar tulisan yang tak benar-benar ku maknai. Hanya tulisan belaka, aku menjadi tahu bahwa itu dari bahasa latin, sesuatu yang menggambarkan ketulusan, kasih, dan diartikan dalam banyak makna. 

Aku sendiri sedang mengadakan penelitian (tidak, bukan bahan skripsi, tetapi lebih kearah pandangan manusia dan ketertarikan akan apa yang terjadi dalam sekitar kita).

Maknanya bisa menjadi sangat luas dan tak terjangkau akal biasa.

Sampai sekarang hal yang tak pernah berbuah menurutku adalah..

"Cinta adalah alasan dari setiap tindakan"

Sederhana bukan? Masuk akal? Coba saja terapkan. Maka dari itu aku ingin bertanya, apa makna Cinta untukmu. Kosa kata yang sulit dimengerti. Terlalu berat untuk diraih dan digapai. Berbeda dengan suka atau tertarik. Nomena verba yang tak biasa. 

Cinta itu .... ? 

Setiap orang memiliki pemahamannya sendiri dan ingat, Cinta awalnya bukan antara lelaki dan perempuan saja.